Tahapan Penyemaian Benih pada Budidaya Akuaponik

Pada dasarnya, akuaponik merupakan penggabungan dari 2 sistem, yaitu hidroponik untuk tanaman dan aquaculture untuk budidaya ikan. Oleh karena itu, tahapan penyemaian benih pada sistem budidaya akuaponik juga tidak jauh berbeda dengan sistem budidaya hidroponik. Langkah pertama untuk memulai budidaya akuaponik adalah menyemai benih.

Kenapa harus menyemai sendiri dan tidak membeli bibit siap tanam saja? Karena dengan menyemai sendiri kita akan mengetahui kualitas benih sehingga diperoleh hasil yang maksimal, sedangkan jika membeli bibit siap tanam yang biasanya di semai dengan tanah hasil panen kurang memuaskan dan tidak cocok ditanam menggunakan metode akuaponik. Semai benih ini berfungsi untuk memilih sayuran yang tumbuh dengan baik. Saat semai benih, terkadang ada beberapa benih yang tidak pecah menjadi bibit tanaman.

Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan panduan menyemai benih dengan media tanam rockwool. Sebelum kita melangkah ke panduan semai, terlebih dahulu kita belajar memotong rockwool sebagai media semai. Simak ulasannya berikut ini:

 

PANDUAN MEMOTONG ROCKWOOL UNTUK SEMAI

Media semai yang baik dan umum digunakan adalah rockwool. Rockwool sangat praktis karena memiliki daya serap air yang tinggi dan steril, tetapi karena rockwool masih sulit didapatkan bisa diganti dengan gabus filter aquarium atau spon. Jika bibit telah cukup umur dan tumbuh baik,  pindahkan  bibit ke media tanam.

1.     Pertama, ambil rockwool berukuran 15(p)x12,5(l)x7,5(t) cm.

2.    Potong sisi 7,5 cm (t) menjadi 3 bagian.

3.    Potong sisi 12,5 cm (l) menjadi 4 bagian.

4.    Terakhir, potong sisi 15 cm (p) menjadi 5 bagian.

5.    Rockwool siap digunakan untuk semaian

 

PANDUAN MENYEMAI BENIH AKUAPONIK YANG BENAR

1.     Potong rockwool dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 2,5 cm. Jika anda menggunakan cocogrow, anda tidak perlu lagi memotong-motong, karena cocogrow bisa langsung digunakan.

2.   Celupkan rockwool dalam air, kemudian susun dalam nampan serta beri lubang. Ingat! untuk semai benih hanya membutuhkan media yang lembab, dan jangan terlalu basah. Jika terlalu basah, menyebabkan benih membusuk dan tidak pecah menjadi bibit tanaman.

3.    Rendam media tanam dalam air sampai basah lalu tiriskan.

4.    Letakkan media di atas nampan atau tray semai.

5.    Gunakan benih yang tingkat germinasinya diatas 80%.

6.   Masukkan satu benih ke dalam satu lubang (kangkung = 1 rockwool, 9 benih, 9 lubang) dengan bantuan bantuan pinset atau tusuk gigi yang dibasahi.

7.    Sirami air setiap pagi, taruh ditempat yang terkena sinar matahari langsung.

8.   Jika benih sudah pecah dan muncul bakal akar, dan bakal daun, jangan lupa untuk segera menjemurnya dengan sinar matahari. Semakin banyak sinarnya, semakin baik, dan cepat tumbuh besar.

9.    Berikan nutrisi setelah daun tumbuh, biasanya umur 3/5 hari.

10. Bibit siap dipindah ketika daun sudah 4 dan akar muncul, biasanya umur 7-14 hari


HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

1.     Ada 2 opsi menyemai akuaponik, yaitu ditutup plastik hitam dan tidak. Jadi alasan kenapa ditutup plastik hitam adalah untuk menjaga rockwool agar tetap basah atau lembab hingga benih sproud (berkecambah). Jika sudah berkecambah harus segera dibuka dan ditaruh dibawah sinar matahari agar pertumbuhannya tidak kutilang (kurus, tinggi, langsing).

2.    Jaga selalu kelembapan rockwool, jangan sampai kering atau terdapat genangan air. Siram dengan air setiap harinya.

3.  Air nutrisi vs air biasa? Nutrisi hanya bisa diserap tanaman melalui akar, Jadi pemberian nutrisi bisa dilakukan saat sudah mempunyai akar dan daun, biasanya saat berumur 4-5 hari. Itupun harus dengan PPM / EC rendah, namun dengan penambahan nutrisi pada saat semai akan menyebabkan rockwool berlumut.

4.  Air apa yang bagus digunakan untuk menyemai akuaponik? Jawabannya air yang ppmnya mendekati 0, semakin mendekati 0 semakin bagus. Pilihan pertama air buangan AC, air sumur, air PDAM (yang sudah diendapkan selama 5 hari, untuk menghilangkan kaporit).

5.    Sebarkan benih secara merata, atau untuk biji yang lebih besar, dorong benih lebih dalam di media tanam dan tunggu hinga benih berkecambah

6.   Menabur benih secara langsung juga memiliki keuntungan karena tidak merusak bulu mikroskopis (rambut akar) pada akar tanaman. Rambut akar ini adalah salah satu bagian penting dalam serapan hara tanaman.

7.   Kerusakan pada saat transplantasi dapat memperlambat pertumbuhan tanaman baru secara signifikan.

8.    Benih yang lebih besar seperti kacang, kacang polong, melon dan ketimun cenderung berkecambah dengan cepat. Karena mereka adalah tanaman jangka panjang, maka harus lebih memperhatikan posisi benih di dalam media tanam. 

 

Referensi:

Cara Menanam Hidroponik. Diakses pada 3 agustus 2020 dari https://hidroponikstore.com/cara-menanam-hidroponik-dari-pembibitan-sampai-panen/

Cara Penanaman Aquaponic Dengan Mudah. Diakses pada 3 Agustus 2020 dari https://ilmubudidaya.com/cara-penanaman-aquaponik

Menyemai Benih Hidroponik. Diakses pada 3 Agustus 2020 dari https://hidroponikyuk.com/menyemai-benih-hidroponik/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Aquaponik Pasang Surut (Ebb and Flow), Unik dan Menarik

Penanganan Pasca Panen Sayuran dan Ikan Budidaya Akuaponik

Menentukan Strategi Pemasaran dengan Bauran Pemasaran untuk Produk Budidaya Akuaponik