Mengenal Komponen Utama Dalam Sistem Akuaponik


Sebelum memulai kegiatan akuaponik, alangkah lebih baik apabila kita berkenalan terlebih dahulu dengan “Komponen Utama” dalam akuaponik untuk mempermudah kita dalam merancang serta membuatnya nanti. Yukk, simak informasi di bawah untuk mengetahui lebih lanjut.

Sumber: Yudi (2016)

          Pada dasarnya, terdapat tiga komponen utama yang wajib ada pada setiap sistem akuaponik. Komponen-komponen tersebut antara lain:

1.   Tanaman (Hidroponik)

Sumber: Pertanianku.com

Dalam komponen hidroponik, jenis wadah yang digunakan harus disesuaikan dengan intalasi akuaponik yang dibangun. Umumnya, wadah tanaman atau bak tanam yang biasa digunakan meliputi talang drum, pipa PVC, bak atau ember plastik, bak viber, dan beberapa wadah lain. Wadah-wadah tersebut haru mampu untuk menampung air atau media tanam dengan kedalaman sekitar 15-30cm. 

Selain itu, pada hidroponik dilakukan penanaman dengan posisi akar terendam pada bagian larutan yang berisi larutan nutrisi. Sehingga akar dapat menyerap kandungan nitrogen yang bisa berfungsi sebagai racun pada ikan-ikan dalam sistem akuaponik. Untuk pembudidayaan tanaman, dapat diterapkan beberapa fase sesuai dengan jenis tanamannya.

1.   Ikan (Akuatik)

Sumber: panennews.com

Terdapat 2 poin penting yang harus diperhatikan dalam komponen akuakultur, yakni kolam ikan serta jenis ikan itu sendiri. Kolam ikan merupakan salah satu komponen utama yang wajib dimiliki mengingat akuaponik sendiri merupakan budidaya ikan dan sayur yang dilakukan dalam satu waktu sekaligus. Kolam ikan yang akan digunakan harus lolos terlebih dahulu terhadap beberapa kriteria sehingga sistem akuaponik dalam berjalan secara optimal. Kriteria kolam ikan tersebut terdiri dari:

a.    Bebas dari bahan kimia beracun

b.   Tidak mempengaruhi pH air

c.   Kokoh

d.   Berbentuk ideal

e.    Memiliki permukaan yang luas

f.    Memiliki tinggi 50-100cm

Pada akukultur, jenis ikan yang dapat digunakan biasanya berasal dari ikan air tawar. Pada umumnya jenis ikan yang digunakan adalah lele, ikan koi, ikan mas, dan lainnya. Pemilihan jenis ikan air tawar tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap jenis kolam ikan yang akan dibuat.

3.   Bakteri Pengurai

Pada komponen terakhir yaitu bakteri pengurai memiliki fungsi sebagai pemeran tambahan. Tetapi meskipun begitu, keberadaan bakteri pengurai menjadi sangat penting karena memiliki kemampuan untuk mengubah suatu zat menjadi nutrisi dan nantinya dijadikan sebagai pupuk. Bakteri pengurai akan merubah amonia menjadi nitrit, kemudian menjadi nitrat dari kotoran ikan yang kemudian akan digunakan oleh tanaman sebagai pupuk atau nutrisi.

Dalam suatu sistem akuaponik, ketiga komponen utama tersebut wajib ada selama kegiatan akuaponik dilakuakan. Hal ini dikarenakan ketiga komponen tersebut berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Karena pada prinsipnya, akuaponik merupakan suatu budidaya yang menggabungkan antara hidroponik, akuakultur serta bakteri pengurai dalam sebuah sistem yang memiliki hubungan simbiosis mutualisme.

 

Sumber:

Jimmycurug. 2018. Pengenalan Akuaponik (Online). https://jirifarm.com/2018/09/21/pengenalan-akuaponik/#respond. Diakses pada 26 Juli 2020

Maarif, Ali. 2020. Mengenal 3 komponen Utama Akuaponik (Onlien). https://panennews.com/2020/07/mengenal-3-komponen-utama-akuaponik/. Diakses pada 26 Juli 2020

Pertanianku. 2020. Komponen Utama Akuaponik yang Harus Dimiliki (Online). https://www.pertanianku.com/komponen-utama-akuaponik-yang-harus-dimiliki/. Diakses pada 26 Juli 2020

Sastro, Yudi. 2016. Teknologi Akuaponik Mendukung Pengembangan Urban Farming. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta. 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRATEGI PEMASARAN STP PADA PRODUK BUDIDAYA AKUAPONIK

Akuaponik: Apa itu Siklus Nitogen Dan Bakteri Starter?

Model Aquaponik Pasang Surut (Ebb and Flow), Unik dan Menarik