Mengenal Komponen Utama Dalam Sistem Akuaponik
Sebelum
memulai kegiatan akuaponik, alangkah lebih baik apabila kita berkenalan
terlebih dahulu dengan “Komponen Utama” dalam akuaponik untuk mempermudah kita
dalam merancang serta membuatnya nanti. Yukk, simak informasi di bawah untuk
mengetahui lebih lanjut.
Pada
dasarnya, terdapat tiga komponen utama yang wajib ada pada setiap sistem
akuaponik. Komponen-komponen tersebut antara lain:
1. Tanaman (Hidroponik)
Dalam komponen hidroponik, jenis wadah yang digunakan harus disesuaikan dengan intalasi akuaponik yang dibangun. Umumnya, wadah tanaman atau bak tanam yang biasa digunakan meliputi talang drum, pipa PVC, bak atau ember plastik, bak viber, dan beberapa wadah lain. Wadah-wadah tersebut haru mampu untuk menampung air atau media tanam dengan kedalaman sekitar 15-30cm.
Selain itu, pada hidroponik dilakukan
penanaman dengan posisi akar terendam pada bagian larutan yang berisi larutan
nutrisi. Sehingga akar dapat menyerap kandungan nitrogen yang bisa berfungsi
sebagai racun pada ikan-ikan dalam sistem akuaponik. Untuk pembudidayaan
tanaman, dapat diterapkan beberapa fase sesuai dengan jenis tanamannya.
1.
Ikan
(Akuatik)
Terdapat 2 poin penting yang harus diperhatikan dalam komponen akuakultur, yakni kolam ikan serta jenis ikan itu sendiri. Kolam ikan merupakan salah satu komponen utama yang wajib dimiliki mengingat akuaponik sendiri merupakan budidaya ikan dan sayur yang dilakukan dalam satu waktu sekaligus. Kolam ikan yang akan digunakan harus lolos terlebih dahulu terhadap beberapa kriteria sehingga sistem akuaponik dalam berjalan secara optimal. Kriteria kolam ikan tersebut terdiri dari:
a. Bebas dari bahan kimia beracun
b. Tidak mempengaruhi pH air
c. Kokoh
d. Berbentuk ideal
e. Memiliki permukaan yang luas
f. Memiliki tinggi 50-100cm
Pada akukultur, jenis
ikan yang dapat digunakan biasanya berasal dari ikan air tawar. Pada umumnya
jenis ikan yang digunakan adalah lele, ikan koi, ikan mas, dan lainnya.
Pemilihan jenis ikan air tawar tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap
jenis kolam ikan yang akan dibuat.
3.
Bakteri
Pengurai
Pada komponen terakhir yaitu bakteri
pengurai memiliki fungsi sebagai pemeran tambahan. Tetapi meskipun begitu,
keberadaan bakteri pengurai menjadi sangat penting karena memiliki kemampuan
untuk mengubah suatu zat menjadi nutrisi dan nantinya dijadikan sebagai pupuk.
Bakteri pengurai akan merubah amonia menjadi nitrit, kemudian menjadi nitrat
dari kotoran ikan yang kemudian akan digunakan oleh tanaman sebagai pupuk atau
nutrisi.
Dalam suatu sistem akuaponik, ketiga
komponen utama tersebut wajib ada selama kegiatan akuaponik dilakuakan. Hal ini
dikarenakan ketiga komponen tersebut berhubungan antara yang satu dengan yang
lainnya. Karena pada prinsipnya, akuaponik merupakan suatu budidaya yang
menggabungkan antara hidroponik, akuakultur serta bakteri pengurai dalam sebuah
sistem yang memiliki hubungan simbiosis mutualisme.
Sumber:
Jimmycurug. 2018. Pengenalan Akuaponik (Online). https://jirifarm.com/2018/09/21/pengenalan-akuaponik/#respond. Diakses pada 26 Juli 2020
Maarif, Ali. 2020. Mengenal 3 komponen Utama Akuaponik
(Onlien). https://panennews.com/2020/07/mengenal-3-komponen-utama-akuaponik/.
Diakses pada 26 Juli 2020
Pertanianku. 2020. Komponen Utama Akuaponik yang Harus
Dimiliki (Online). https://www.pertanianku.com/komponen-utama-akuaponik-yang-harus-dimiliki/.
Diakses pada 26 Juli 2020
Sastro, Yudi. 2016. Teknologi Akuaponik Mendukung
Pengembangan Urban Farming. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Jakarta.
sangat bermanfaat nihh, terimakasih kak
BalasHapusSemangatt kak infomatif sekalii
BalasHapus