Model Aquaponik Nutrient Film Technique (NFT), Apa Aja Sih Karakteristiknya?
Source : greenandvibrant.com
Kali ini kita akan membahas
tentang model akuaponik NFT. Model akuaponik ini
merupakan
salah satu model yang banyak digunakan loh, seperti yang sudah dibahas pada postingan sebelumnya. Okay, langsung
aja yuk simak tentang model akuaponik Nutrient Film Technique (NFT) ini.
Model Akuaponik NFT
Menurut (Apriyanti dan Desi,
2016) Sistem Nutrient Film Technique (NFT) merupakan kebalikan dari
sistem Deep Flow Technique (DFT). Dimana, pada sistem NFT mengalirkan
nutrisi yang sangat tipis, hanya setinggi 2-3mm dari dasar saluran. Namun,
meskipun alirannya sangat tipis, sirkulasi yang terus menerus dengan
menggunakan aliran listrik membuat ketersediaan oksigen dapat meningkat serta nutrient dari
kolam budidaya dapat terserap terus menerus oleh tanaman. Teknik NFT ini, diperkenalkan oleh Al Cooper dari Glasshouse
Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris.
Cara Kerja Model Akuaponik NFT
Sama halnya seperti model raft, teknik
ini tidak memakai media tanam. Akar tanaman dari tanaman yang dibudidayakan
dibiarkan mengenai dasar tempat tumbuhnya tanaman kemudian dialiri dengan air
yang mengandung nutrisi. Air yang mengalir ini tidak boleh menggenang, dan
harus terus mengalir cepat sehingga tercipta lapisan tipis. Dalam pembuatan aliran, larutan dilewatkan
dalam saluran yang berupa talang atau pipa dan diletakkan dengan kemiringan
yang disarankan sekitar 1,5-5o.. Perbedaan kemiringan talang tersebut memudahkan larutan nutrisi mengalir
ke posisi yang lebih rendah. Cara kerja sistem ini adalah mengalirkan air dengan volume
tipis langsung ke akar tanaman. Pada sistem ini membutuhkan biofilter tambahan
karena permukaan pada sistem ini kurang luas sehingga bakteri yang dihasilkan
kurang banyak.
Kelebihan dan
Kekurangan NFT
Seperti yang sudah
dibahas pada artikel sebelumnya, model NFT juga memiliki kelebihan dan
kekurangan. Apa aja sih ? Yuk disimak !
a.
Kelebihan
- Air yang digunakan untuk mengaliri
tanaman amat kecil, sehingga pompa yang digunakanan cukup kecil.
- Mudah memeriksa akar
untuk tanda penyakit, kecukupan pakan, dll karena tidak adanya media tanam
-
Konsumsi air dan
nutrisi rendah
-
Ramah lingkungan
-
Relatif mudah dalam
perawatan
-
Akar tanaman dapat
mempertahankan pH
b.
Kekurangan.
- Teknik ini amat rentan pada perubahan
cuaca. Sehingga akar tanaman yang menghadapi perubahan suhu yang begitu singkat
akan mati.
- Teknik ini membutuhkan tambahan proses
biofiltrasi karena biofiltrasi yang berlangsung pada media tanam tidak
mencukupi.
- Hanya tanaman sayuran yang menyenangi
banyak air saja yang bisa ditanam.
- Persemaian tidak bisa dilakuakan
dengan model aquaponik NFT. Sehingga persemaian harus dikerjakan di tempat yang
lain.
- Penggunaan listrik yang relatif
tinggi. Hal tersebut dikarenakan pompa listrik harus beroperasi selama 24 jam
agar akar tanaman terus terbasahi dengan air yang mengalir. Apabila sesaat saja
pompa padam maka akan mengakibatkan akar-akar tanaman kekeringan.
Syarat yang Harus Dipenuhi
Beberapa syarat model akuaponik NFT
yang harus diperhatikan agar dapat berjalan optimal, antara lain:
· Penyedian peralatan utama berupa bed
(talang), tangki penampung (tandon air), dan pompa serta genset jika sering
padam aliran listriknya.
· Gunakan bed atau talang rumah tangga
dengan ukuran panjang sekitara 4 meter dan lebar 13 – 17 cm.
·
Usahakan kemiringan talangnya (1-5%)
untuk mengalirkan larutan nutrisi.
·
Aliran air yang masuk kecepatannya
jangan terlampau cepat.
·
Bukaan kran diatur pada kisaran
0.3-0.75 L/menit).
·
Aliran air, oksigen dan nutrisi
dilakukan secara konstan dengan ketebalan arusnya kira-kira 2-3 mm.
·
Tanaman yang dibudidayakan berusia
pendek sekitar 30 – 45 hari.
Tanaman
yang Bisa Dibudidayakan
Source: smartgardenguide.com
Tanaman yang bisa dibudidayakan dengan
sistem aquaponik model NFT adalah sayuran daun dengan umur panen yang singkat.
Seperti selada, kangkung, sawi, basil, dll.
Peran Filter dalam Model NFT
Dalam Akuaponik NFT, fungsi filter sangat penting.
Terutama untuk filter kotoran padat agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman
dalam sistem akuaponik. Selain itu, biofilter berfungsi untuk mengurai kotoran
yang tidak bisa terserap oleh tanaman.
Media yang digunakan dalam
membuat biofilter adalah potongan tali rafia. Pembatasnya menggunakan plastik
tebal yang dilubangi menggunakan bor. Untuk pipa yang digunakan sebaiknya
berukuran 1 inci.
Perawatan Biofilter dalam Model Akuaponik NFT
Perawatan yang dilakukan cukup dengan
menguras filter seminggu sekali dengan cara membuka saluran kuras dan mengaduk
potongan tali rafia. Biofilter akan
bekerja optimal setelah proses cycling selama kurang
lebih 4 minggu.
Referensi :
Apriyanti, R.N. dan D.S. Rahimah. 2016. Akuaponik Praktis. Depok : PT
Trubus Swadaya.
https://mamanabee.wordpress.com/tag/nft/
https://smartgardenguide.com/nft-hydroponics/
Komentar
Posting Komentar