Model Aquaponik Sistem Aliran Atas, Solusi Bagi Petani dan Peternak Ikan
Source : thehijau.com
Kali ini kita akan membahas
tentang salah satu model akuaponik, yaitu model aliran atas.
Pada model ini
bak-bak tanam di susun mengitari keliling kolam ikan. Nah, makanya model ini sangat cocok untuk diterapkan bagi para peternak
ikan yang sudah memiliki kolam ikan. Bagaimana sih karakteristik dari model
akuaponik aliran atas ini ? Yuk disimak!
Model Akuaponik Sistem Aliran Atas
Model aliran atas ini dirancang secara sederhana dengan cara kerja
yang cukup mudah dipraktekkan yaitu dengan mengalirkan air dari kolam ke pipa
berdiameter 0,5 inchi yang sudah dihubungkan dengan netpot. Posisi pipa berada
di atas agar air dari pipa tersebut mengucur ke netpot. Proses pengucuran ini
setidaknya dilakukan selama 8 jam per hari dan air pembuangan kembali menuju
kolam penampungan. Lubang tanam yang dapat dibuat adalah sebanyak 27 lubang
tanam untuk setiap kolam dengan diameter 3 meter. Kolam ini mampu menampung
ikan sebanyak 4.000 ekor (Alim, 2019).
Cara Kerja Model Akuaponik Sistem Aliran Atas
Berikut merupakan skema dari model akuaponik sistem aliran atas pada sebuah kolam berbentuk lingkaran (tampak atas). Apabila kolam berbentuk kotak, penerapan prinsipnya tetap sama. Namun perlu ditambahkan 4 buah keni yang berfungsi untuk sambungan pada pipa paralon.
Source: daunijo.com
Keterangan
gambar:
- Pompa air
- Pipa paralon
- Bak tanam
- Lubang aliran air pada pipa
- Pipa saluran air kembali ke kolam
Akuaponik
sistem aliran atas memanfaatkan penyiraman atau distribusi air dari atas menuju
pangkal batang tanaman. air dialirkan secara terus-menerus sehingga tanaman
dapat memperoleh air sepanjang hari. Jumlah air yang dialirkan dari kolam ke
tanaman dapat diatur sesuai kebutuhan. Pada
sistem aliran atas, tanaman ditempatkan di wadah tanam atau pot. Masing-masing
pot tanaman memperoleh satu saluran tempat masuknya air. Pompa akan menaikkan
air ke pipa dan selang saluran air. Dari selang tersebut akan keluar air yang
mengairi media tanam dari atas. Setelah itu, air akan keluar lagi melalui
lubang pengeluaran menuju kolam penampungan. Lubang pengeluaran tersebut
terdapat pada masing-masing pot.
Pengaliran air
dari atas tersebut dapat berupa tetesan maupun aliran. Dimana, pemberian air
melalui aliran dilakukan dengan mengucurkan air melalui sebuah lubang sehingga
air dapat mengalir secara terus menerus. Sedangkan apabila menggunakan tetesan,
air akan dibiarkan tetap menetes. Meskipun hanya berupa tetesan, tetapi
pengaliran tersebut dilakukan secara terus-menerus sehingga tanaman tidak
kekurangan air/nutrisi (Apriyanti dan Desi, 2016).
Kelebihan dan Kekurangan Model
Akuaponik Sistem Aliran Atas
a. Kelebihan
:
- Jenis tanaman beragam
- Media tanam beragam
- Mempermudah penyiraman, dikarenakan penyiraman diperoleh
dari atas langsung menuju pangkal tanaman
b. Kekurangan
:
- Membutuhkan listrik.
- Efektivitas penyerapan air kurang,
disebabkan oleh pendistribusian air dari atas sehingga hanya sedikit air yang
terserap oleh akar tanaman.
Cara Pembuatan Model Akuaponik Sistem Aliran Atas
a.
Bahan yang Diperlukan
- Pompa air
Dapat digunakan pompa akuarium dengan head yang
disesuaikan dengan tinggi
dinding kolam ikan ditambah tinggi bak tanam.
- Pipa paralon
- Sambungan T
- Sock pipa paralon
- Keni
- Bak tanam
- Media Tanah
Media
tanam dapat dipilih arang kayu, akar pakis atau batu kerikil.
b.
Cara pembuatan:
1. Pertama, memotong pipa paralon pendek-pendek sejumlah bak tanam yang digunakan.
Pipa-pipa pendek ini kemudian dipasang pada dinding bak bagian bawah. Bak-bak
tanam di tata di sekeliling bibir kolam dengan pipa pendek menghadap ke dalam
kolam. Jumlah dan jaraknya dapat menyesuaikan ukuran kolam yang ada.
2. Pipa paralon panjang
dipasang melingkar dan diletakkan di atas bak. Sambungan dengan sock pipa dapat
diterapkan jika pipa yang ada kurang panjang. Kemudian, pada akhir lingkaran kedua ujung pipa dipertemukan dengan sambungan pipa
T.
3. Membuat
lubang pada pipa untuk saluran air masuk ke tiap-tiap bak tanam. Satu lubang
dari sambungan T yang masih bebas kemudian disambungkan dengan keluaran pompa
air dengan bantuan sebuah keni pipa.
4. Media
tanam yang dipilih dapat mulai diisikan ke dalam bak-bak tanam. Arang kayu
dapat dikombinasikan dengan cacahan akar pakis sebagai media tanam. Bibit
tanaman yang sudah ada dapat mulai dipindahkan ke dalam bak tanam.
5. Namun, Sebagian
orang menyemai bibit dalam wadah-wadah kecil dari gelas plastik yang dilubangi. Kemudian, tanaman beserta dengan potnya langsung diletakkan kedalam bak tanam.
Media tanam kemudian ditambahkan disekelilingnya. Dengan cara ini tanaman dapat
langsung hidup tanpa perlu banyak beradaptasi (daunijo.com).
Referensi :
Alim, M.F. 2019. Metode dalam Membangun Aquaponik.
Pusat Manajemen Pengetahuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada.
Diakses pada 14 Juli 2020. http://kmc.tp.ugm.ac.id/kms/metode-dalam-membangun-aquaponik/
Apriyanti, R.N. dan D.S. Rahimah. 2016. Akuaponik
Praktis. Depok : PT Trubus Swadaya.
Komentar
Posting Komentar